Keraguan Pria, Penantian Wanita

Oleh : Siti Fathiyah Khotib, LC, MA

Berpasang-pasangan merupakan salah satu karakteristik ciptaan Allah. Siang dan malam; gelap dan terang; daratan dan laut; kebaikan dan keburukan. Semua itu merupakan tanda kebesaran dan kekuasaan Allah “Maha Suci Dzat yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan darimereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui ( QS. Yasin : 36).

Sebagai makhluk Allah, manusia juga tak lepas dari karakteristik berpasangan berupa pria dan wanita. Dalam diri mereka Allah tanamkan perasaan dan naluri saling memerlukan dan mencintai yang menurut Islam dipandang sebagi bagian dari Rahmat Allah kepada hamba Nya. Perasaan saling mencintai tersebut tidak dikekang dan tidak pula dibebaskan tanpa aturan, namun disalurkan dengan cara yang elegan dan terhormat yang memelihara martabat kemanusiaannya dalam bentuk ikatan perkawinan. Disinilah letak signifikasinya anjuran Rasulullah saw kepada umatnya untuk segera menikah. “Nikah merupakan sunnahku, dan barang siapa yang tidak menyukai sunnahku maka ia tidak termasuk golonganku” (HR. Ibn Majah)

Bahkan tidak sekedar itu, Rasulullah saw mendorong umatnya untuk segera menikah bagi yang sudah mampu untuk melaksanakannya :"Wahai para pemuda barang siapa yang sudah mampu untuk melaksanakan pernikahan maka hendaklah ia menikah, barang siapa yang tidak mampu maka hendak ia berpuasa karena hal itu menjadi tameng baginya" (HR. Bukhari)

Manakala mencermati pesan Rasulullah saw dalam hadits tersebut ditujukan kepada para pemuda maka dapatlah difahami bahwa dari dimensi waktu, Islam menghendaki seseorang yang mampu agar segera menikah di waktu muda dan tidak menunda-nundanya. Di sisi lain, Rasulullah saw melarang umatnya untuk hidup membujag yang bertentangan dengan naluri manusia, sebagaimana diriwayatkan dari Samrah bahwa : Rasulullah saw melarang hidup membujang" (HR. Tirmidzi). Anjuran untuk segera menikah jika sudah mampu dan larangan hidup membujang karena banyakknya dampak negatif darikehidupan semacam itu baik dari sisi psikologis atau sosial.

Satu alasan yang sering mengemuka bagi orang yang belum menikah adalah belum siap secara finansial, mental atau lainnya. Namun seringkali terjadi standar kesiapan secara finansial ditakar kelewat tinggi sehingga sebenarnya ketidaksiapan mental lebih dominan. Sebenarnya Islam tidak memasang standar yang berlebihan dalam kesiapan finansial ini. Islam hanya menganjurkan kesiapan yang wajar menurut kemampuan seseorang. Karena Allah berjanji untuk memberikan kecukupan bagi orang yang kurang mampu yang mau menikah. "Dan nikahikah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (untuk nikah) diantara hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka fakir maka Allah yang memberikan kecupkupan kepada mereka dari karunia Nya.

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw emnjelaskan : "Ada tiga kelompok manusia dimana Allah akanmemberikan bantuan kepada mereka; orang yang menikah dalam rangka memelihara kesucian, hamba sahaya yang mau melunasi pembayaran kemerdekaannya dan orang yang berperang di jalan Allah" (HR. Tirmidzi).

Sebuah perkawinan akan terbangun manakala kesiapan puhak pria utnuk mengayunkan gayung lamaran disambut oleh pihak wanita. Untuk itulah seyogyanya kaum wanita (dan juga pria) wajar dalam menetapkan kriteria bagi pasangannya. Dalam kaitan ini Rasulullah saw memberikan tuntunan. "Wanita itu dinikahi karena 4 hal; kecantikan, kekayaaan, keturunan dan agamanya. Maka pilihkah yang memiliki agama, niscaya kamu beruntung."

Sekalipun pesan tersebut ditujukan kepada kaum pria namun juga meliputi kaum perempuan. Bahkan jika menilik lembaran kehidupan sahabat dan para salafus shaleh, didapati bahwa gayung perkawinan juga diayunkan oleh pihak wanita. Umar bin Khattabb, misalnya meminang Abu Bakar lalu Utsman buat puterinya Hafshah, sekalipun akhirnya Rasulullah yang menerimanya. Lebih dari itu, Khadijah menawarkan diri untuk dinikahi Rasulullah saw. Wallahu a'lam.

sumber My Qur'an


By Badroe with No comments

0 komentar:

 
google.com, pub-0086328622447233, DIRECT, f08c47fec0942fa0