Atheis

Aku pemuda yang beranjak dewasa. Aku dilahirkan dari keluarga yang biasa saja, kekurangan tidak, apalagi kelebihan. Tapi cukuplah keluargaku memenuhi kebutuhanku.
Aku terkadang iri terhadap mereka yang aktif dalam berbagai kegiatan, makannya aku punya kemampuan mengorganisir teman-temanku karena kumencoba belajar seperti mereka. Namun entah kenapa aku lebih sangat iri sama mereka yang lebih sangat aktif selain dunia juga terhadap Tuhan mereka. Mereka dengan giat beribadah sama Tuhan mereka.
Entah kenapa terbesit dalam benakku untuk seperti mereka. Namun, rasa maluku untuk menjadi pribadi seperti mereka nampaknya mengalahkan tekadku untuk berubah.
Ya, mungkin itulah rasa yang kini kucari selama ini. Kedamaian bersama pemilikku. 
Aku tahu ini adalah salah. Ya, sudah sangat lama aku tak merasakan kenikmatan tersebut. Rasa yang memberikan semangat hidupku.
Aku tak beragama. Itulah yang mungkin cocok menyebut statusku sekarang. Gimana tidak, aku tak pernah sekalipun ibadah seperti orang-orang yang aku idamkan belakangan ini. Jangankan ibadah orang di luar kepercayaan keluargaku. Ibadah keluargaku yang telah mengajakku mengenalNya sejak kecil saja sudah tak kulakukan. Tapi, aku tak hanya ingin beragama hanya karena keturunan atau bahkan agama KTP.
Kini, kusadar semua yang kulakukan adalah salah. Kedamaian itu datangnya dari Tuhan yang telah memberikan semuanya kepadaku. Hanya saja aku yang tak sadar kasihNya yang Maha Luas. Masih banyak orang di sekitar kita yang sangat mencintai kita.
Mereka kokoh dalam barisan persaudaraan yang kuat dalam setiap panggilanNya. Mereka saling memberi dan mencintai karenaNya..Ya, ISLAM memberikan semuanya..Rasa cinta ini semoga menjadi motivasi bagiku untuk mengenal orang-orang yang kuidam-idamkan dulu..

Inspired from my friend

By Badroe with No comments

0 komentar:

  • Popular
  • Categories
  • Archives

 
google.com, pub-0086328622447233, DIRECT, f08c47fec0942fa0