Akulah Sang Mantan

Sahabat, kau telah lama hadir dalam diri ini. Kau senantiasa berada dalam sanubari yang senantiasa menemani hari-hariku. Menemani dalam setiap diri mengambil keputusan untuk melangkahkan kaki ini menuju cita-cita yang telah ditanamkan dalam hati dan pikiran ini. Menggerakkan anggota tubuh dalam kelesuan dan keputusasaan dalam membangkitkan kembali semangat itu.
Ya, kaulah wahai jiwa sanubari...
Kau yang telah lama setia menemaniku setiap saat. Kau cerminan diri ini. Cerminan seluruh raga ini. Bila tubuh ini makanan, kaulah yang memberikan aroma dan rasa hingga setiap orang yang menikmatinya merasa terpuaskan. 
Di awal tahun baru ini, semoga menjadi awal perbaikan diri untuk kembali mengevaluasi atas semua yang telah berjalan selama setahun lalu. Ya, selamat tinggal sang mantan. Akulah sang mantanmu. Aku yang dulu telah kau hinggapi berbagai dosa dan maksiat. Perlahan tapi pasti kau membawaku menjauhi Sang Pencipta. Sang Maha Kuasa pemilikmu dan raga ini. Selamat tinggal jiwaku yang lengah, jiwaku yang malas, jiwaku yang angkuh, sombong tak mau sujud pada-Nya, jiwa yang melewati hari-hari dengan hura-hura, jiwa yang tak peduli, jiwa yang individualisme, jiwa yang menentang syari’at, jiwa yang malas untuk menuntut ilmu, jiwa yang cinta dunia dan takut mati, jiwa yang melupakan akhirat, jiwa yang menunda sholat, jiwa yang menahan untuk berinfak....wahai mantan-mantan jiwaku, semoga kau tak kembali hadir dalam diri ini. Lepaskan belenggumu dan biarkanlah kusendiri dan mencari penggantimu yang akan membawaku semakin dekat denganNya....

By Badroe with No comments

 
google.com, pub-0086328622447233, DIRECT, f08c47fec0942fa0